Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Trading Dengan False Breakout

 Breakout adalah penembusan harga pada suatu level tertentu yang dianggap penting, bisa level opposition, support atau level psikologis angka bulat. Jika pergerakan harga gagal menembus level tersebut maka dikatakan breakout yang salah atau bogus breakout. Menurut teori, support atau opposition adalah level penting yang seharusnya ditembus (break) atau tidak ditembus (bounching). Dengan acuan ini maka dealer seharusnya section sell ketika harga sudah melampaui level help atau purchase jika harga lewat level obstruction. 

Namun dalam perkembangannya, kenyataan di pasar sering kali berbeda. Harga bisa break sesaat untuk segera berbalik arah lagi (bounching) atau terjadi bogus breakout. Broker yang memanfaatkan momen ini untuk passage bisa disebut antagonist merchant, dan cara yang digunakan dinamakan antagonist exchanging. Exchanging dengan bogus breakout adalah salah satu cara dalam antagonist exchanging. 

Antagonist exchanging bisa dilakukan misalya dengan mencari peluang passage purchase pada saat pergerakan harga turun atau peluang sell saat harga dianggap telah exaggerated atau terlalu mahal, tentu saja setelah disesuaikan dengan kemungkinan terjadinya pembalikan arah (pattern inversion) melalui konfirmasi indikator teknikal atau formasi value activity yang terbentuk. 

Jika kebetulan Anda gemar menggunakan strategi breakoutmungkin pernah mengalami ketika Anda telah section dibawah level help atau diatas obstruction saat harga menembus, tiba-tiba pergerakan harga berbalik arah. Ada beberapa sebab mengapa pasar gagal breakout, yang tampak jelas adalah menurunnya energy sesaat setelah harga berhasil break. Pada level-level penting ini terjadi pertarungan antar pemain besar. 

Bank sentral, institusi keuangan dan para large young men. Jika bank sentral tidak ingin harga lewat level tertentu maka akan segera melipat gandakan ukuran part (position size), dan jika para huge young men merasa kurang mendapat dukungan, atau merasa tidak cukup kuat melawan bank sentral, maka mereka akan ikut arus, section pada arah inversion. Oleh karena itu pada level-level penting tersebut pergerakan harga akan meluncur dengan cepat dan tajam karena energy yang sangat kuat, baik ketika breakmaupun saat berbalik arah (bogus breakout). 

Sebagai contoh, berikut bogus breakoutpada pattern bullish yang pernah terjadi pada pergerakan harga GBP/USD day by day. Pada awal Nopember 2007 GBP/USD berhasil tembus level 2.1050, 50 pip diatas level psikologis 2.1. Perlu diketahui Pound belum pernah mencapai angka 2 for each US dollar-nya sejak Maret 1993. Setelah formasi bar candle membentuk immersing bearish, selanjutnya Pound-dollar merosot hingga ke level 1.5 setahun kemudian (Nopember 2008), 6000 pip dari level bogus breakout. Perhatikan sentimen pasar di hari-hari selanjutnya yang cenderung bearish. 

Contoh lain pada pasangan mata uang populer EUR/USD. Pada outline week by week berikut tampak terjadi beberapa bogus breakoutpada pattern bullish maupun bearish, di level-level angka bulat. 

Perhatikan semakin kuat level obstruction atau support maka semakin kuat pula pergerakan arah inversion yang terjadi setelahnya. 

Dalam pasar forex bogus breakout lebih sering terjadi mengingat pada umumnya kondisi pasar yang benar-benar moving hanya sekitar 20% hingga 30% dari seluruh pergerakan harga. Oleh karenanya strategi ini cukup populer dalam exchanging forex. Breakout dan bogus breakout pada kondisi sideways 

Kondisi bogus breakout sering kali terjadi pada pasar yang sideways (running), seperti pada contoh berikut: 

Disini terlihat 4 kali bogus breakout, 2 kali pada level opposition dan 2 kali pada level help. Merchant yang terbiasa dengan analisa value activity tentu bisa mengantisipasi dengan formasi bar yang terbentuk, pin bar, inside bar ataupun doji. Dengan pengamatan arrangement value activity dan konfirmasi indikator teknikal akan bisa diketahui apakah kondisi breakouttersebut telah sempurna atau belum. 

Agar aman, antagonist broker akan cenderung menggunakan limit request pada region yang dekat dengan level obstruction atau support, yaitu limit sell pada region 2 dan 4, dan limit purchase pada region 1 dan 3. Sedang merchant yang agresif akan memanfaatkan terjadinya kondisi breakout yang sempurna dengan stop request, yaitu stop purchase pada region 2 atau 4, dan stop sellpada region 1 atau 3. Seperti tampak pada contoh diatas, breakout yang sempurna terjadi setelah 4 kali bogus. 

Namun demikian forthcoming request seperti itu belum tentu aman, dan lebih bersifat untung-untungan karena kita tidak tahu pasti alur perilaku harga (request stream) pada level-level request yang kita tempatkan. Untuk lebih obyektif kita mesti mengetahui perilaku pergerakan harga keseluruhan dengan mengacu pada time period yang lebih tinggi untuk mengetahui pattern yang dominan pada saat ini. Jika dominan upswing maka keadaan sideways akan cenderung breakoutpada opposition, dan sebaliknya jika yang dominan downtrend. 

Berikutnya kita lihat formasi bar candle dan arrangement priceaction di sekitar level obstruction dan support. Pada contoh diatas, pada region 1 tampak inside bar diikuti oleh doji, menunjukkan konsolidasi pasar yang kuat. Selain itu juga terjadi dismissal pada level help. Kita bisa section purchase ketika level tertinggi mother bar telah terlewati. Pada region 2 tampak pin bar dan inside bar serta dismissal pada obstruction. Hal ini menunjukkan pasar yang sedang konsolidasi setelah harga menguji level obstruction. Passage sell bisa dilakukan ketika level terendah mother bar telah ditembus, demikian pula pada region 4. 

False breakout pada level psikologis 

Contoh lain adalah bogus breakout yang sering terjadi pada level psikologis, seperti berikut ini: 

Bogus breakout terjadi 2 kali pada level psikologis 1.6000. Pertama saat swing low, dengan terbentuknya inside bar, dan kedua saat terbentuk formasi bullish overwhelming. 

Dalam exchanging dengan bogus breakout hendaknya kita tidak terburu-buru untuk section. Tunggu hingga arah sentimen pasar jelas.