Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Trending Market (Mendeteksi Trend)

 Moving Market adalah di mana harga umumnya bergerak dalam satu arah. Buyer market pattern yang bergerak ke atas, sementara bear market tren menuju ke bawah. Pasar moving dapat diklasifikasikan seperti itu baik untuk jangka pendek, menengah atau panjang' 

pada kenyataannya, harga dapat melawan pattern setiap saat, tapi melihat pada outline waktu yang lebih panjang akan menunjukkan bahwa itu hanya retracements. Tren biasanya terbentuk oleh "tertinggi yang lebih tinggi (higher high)" dan "rendah yang lebih tinggi (higher lows)" dalam sebuah upswing. 

Dan "tertinggi lebih rendah (lower high)" dan "terendah lebih rendah(lower low)" dalam downtrend Likuiditas sangat penting dalam strategi berbasis tren. Pasangan mata uang yang likuiditas tinggi , lebih banyak gerakan (false name volatilitas ) yang bisa kita harapkan. 

Mendeteksi Trend 

Banyak cara untuk mendeteksi pattern diantaranya dengan 

1. Avarage market 

Ditulisan sebelumnya penulis telah membahas mendeteksi pattern dengan menggunakan avarage market.sedikit saya ulas kembali. Semisal anda berada ada di sesi Asia . Perhatikan HIGH-LOWnya. Tambahkan lalu bagi dua . Jika sudah ketemu, normal tsb di jadikan patokan pattern pada Market berikutnya. 

Jika setelah masuk market ternyata harga lebih tinggi dari normal market sebelumnya, maka Prediksi Tren kemungkinan NAIK. ( Average tersebut bisa dijadikan di jadikan Batas withering bawah" maka anda bisa melakukan aksi purchase pada batas withering bawah ) 

Jika setelah masuk market ternyata harga lebih rendah dari normal market sebelumnya, maka Prediksi Trend akan TURUN. ( normal tersebut di jadikan Batas "withering Atas" maka anda bisa melakukan aksi sell pada batas withering atas ) 

Penjelasannya Bisa anda baca disini Avarage Market 

2.Menggunakan Moving Average . 

Kegunaan dari Moving Avarage . Secara garis besar dapat digunakan untuk hal-hal berikut: 

1. Menentukan pattern yang akan terjadi. 

2. Menentukan titik support dan opposition. 

3. Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi 

Contoh : 

Menggunakan periode 65 

2. Bolinger Band 

Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator satu ini. Satu hal yang unik yang dimilikinya adalah Bollinger Bands memampukan tiap-tiap orang menginterpretasikan indikator ini dengan caranya masing-masing. Bahkan John Bollinger sendiri, pencipta indikator ini mengatakan bahwa hal yang withering menarik dalam analisa menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang menggunakannya. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja dealer satu dengan broker lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda dalam memakai Bollinger Bands. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada Bollinger Bands: 

Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action.Harus diapakai bersama indikator lainnya. Tentukan salah satu indikator yang terbaik bagi Anda sebagai indikator activity, namun jangan memakai indikator activity lebih dari satu. Beberapa indikator activity yang baik adalah RSI, Stochastic ataupun force. Terserah Anda. 

Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun demikian dapat juga harga bergerak diluar dari sabuk. Ini dapat berarti akan terjadi inversion atau malah sebaliknya penguatan pattern yang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya kita dapat melihat indikator activity yang kita pakai. 

Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga berpengaruh disini. Semakin kecil periode yang dipakai maka lebar sabuk akan semakin kecil dan demikian sebaliknya. 

Contoh : 

Menggunakan 3 buah Bolinger band 

periode 50 Deviation 2 

periode 50 Deviation 3 

periode 50 Deviation 4 

Catatan

Tentunya Ada kekuranga dari Indikator pendeteksi pattern ini. Hal ini bisa dilengkapi dengan indikator lainnya untuk memperkuat sinyal.