Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Membuang Racun Dalam Trading

 Saat-saat yang menyebalkan bagi seorang dealer adalah saat melihat suatu possi terfloating negatif. Iya gak sih? Memang bagi sebagian merchant, terutama yang masuk kategori pleasure seeker, drifting menjadi hal yang hampir dianggap "biasa". Terus terang saya sendiri dilatih oleh tutor saya untuk menjadi pleasure seeker merchant. Memang sih, menjadi pleasure seeker broker lebih nyaman dalam bertrading. Memasang edge hanya sekitar 5% perposisi dengan TP negligible 100 point membuat saya jadi terbiasa melihat posisi yang terfloating less. 

Tapi, nah ini dia sisi negatifnya. Karena sudah terbiasa melihat drifting negatif, akhirnya kita menjadi kurang mindful untuk melakukan "buang racun" false name cut misfortune. Seringkali kita membiarkan satu posisi terfloating sampai berhari-hari. Apalagi ada satu masa saat kita tidak menggunakan stop misfortune dan hanya melakukan supporting atas suatu posisi sebagai pembatas kerugian. Jadilah, drifting short menjadi "pemandangan" yang biasa di deretan koleksi posisi kita. 

Nah, tapi lama kelamaan, ngeliat suatu posisi terfloating kelamaan ternyata bikin enek juga deh. Apalagi, biasanya ngeliat drifting negatif yang berkepanjangan membuat secara psikologis kita ragu untuk melakukan vacant position. Belum lagi, tentu saja posisi yang terfloating kelamaan menjadi beban tersendiri bagi edge kita. Seorang temen merchant mengatakan drifting itu bagian dari exchanging. Iya sih memang… tapi, itu bukan menjadi alasan untuk membiarkan suatu posisi terfloating terlalu lama. Boleh-boleh saja kita optimis bahwa satu saat harga akan berbalik arah. Tapi, ada baiknya kita pertimbangkan "biaya" kesempatan" yang hilang akibat kita memelihara gliding negatif tersebut. Seandainya kita tidak membiarkan skimming kelamaan, tentunya edge bisa kita pakai untuk mengambil posisi yang lebih "baik". 

Lagi pula, gak selamanya matahari akan kembali bersinar setelah mendung menggantung. Gak selamanya coasting less akan menjadi benefit. Bisa-bisa posisi tersebut akhirnya menjadi penyebab MC. Wadduh, percaya deh, gak enak banget! Saya bisa kasih saran untuk anda agar berani membuang racun posisi drifting less ini karena pengalaman MC saya yang kedua kali berasal dari masalah seperti ini. Pengalaman MC pertama saya dikarenakan saat itu memang belum paham dasar analisis. Nah, MC kedua, sumbernya karena hobi saya memelihara posisi skimming short (in addition to edge the executives yang kedodoran) Jadi, jangan sampai hal yang sama terjadi pada account anda. 

Apabila anda masih selalu merasa sayang untuk melakukan cut misfortune, saran saya, selalulah memasang stop misfortune. Dengan stop misfortune, posisi anda akan otomatis terclosed sampai batas kerugian yang telah anda tetapkan, sehingga anda tidak terjebak untuk merasa sayang melakukan cut misfortune. Merchant accomplice diskusi saya selalu menyarankan untuk jangan ragu "mengakui kesalahan" dengan melakukan cut misfortune terhadap posisi yang terfloating negatif. Biasanya memang, setelah posisi "bersih" dari drifting negatif, kita bisa berpikir secara lebih tenang untuk menganalisis kondisi pasar dan kembali melakukan vacant position. 

Memang ada saatnya kita percaya bahwa posisi yang kita ambil akan mencapai TP. Tapi ada saatnya pula kita mesti mengakui bahwa posisi yang kita ambil ternyata kurang tepat. Bagi saya, tidak perlu malu untuk mengakui kesalahan, tapi ingatlah kesalahan yang pernah kita lakukan itu untuk tidak lagi diulangi di kemudian hari.